Posted by : No_Name
Monday, October 28, 2013
Ilmu pengetahuan mahal harganya, maka dari itu para peneliti di
seluruh dunia rela keluar dari zona nyaman dalam melakukan penelitian
dan eksperimen dengan mendirikan laboratorium di daerah-daerah ekstrim
mulai dari kutub, di bawah tanah hingga luar angkasa. Pelbagai kondisi
dilakukan oleh para peneliti tersebut meski nyawa taruhannya. Hal
tersebut dilakukan demi memperoleh ilmu dan pembuktian untuk memahami
alam semesta beserta isinya. Berikut 3 laboratorium paling ekstrem di
muka bumi versi Puncak Dunia.
1. Altitude Laboratorium – Stasiun Luar Angkasa Internasional
Laboratorium ini lebih sering disebut International Space Station.
Laboratorium ini diklaim sebagai laboratorium yang paling tinggi di
jagad ini. International Space Station (ISS) berjalan mengelilingi bumi
pada orbit dengan ketinggian 205-270 mil (330-435 km), melesat dengan
kecepatan rata-rata 17.227 mph (27.724 km/jam). Stasiun ruang angkasa
yang mengesankan ini memiliki ukuran 239 kaki (72,8 meter) dan panjang
356 kaki (108,5 meter) lebar.Lab ini digunakan untuk pelbagai
penelitian, termasuk biologi manusia, meteorologi, fisika, dan
astronomi, yang memiliki gravitasi jauh lebih kecil dibandingkan di
bumi. Hal ini membuat laboratorium harus diatur sedemikian rupa.
Beberapa astronot dari 15 negara
telah berkunjung ke lab ini sejak November 2000. ISS diperkirakan akan
tetap bertahan sampai 2020, meskipun tetap bisa beroperasi sampai tahun
2028.
2. Laboratorium Bawah Tanah Terdalam di Dunia – SNOLAB, Sudbury, Ontario, Kanada.
Sudbury Neutrino Observatory (SNOLAB) adalah laboratorium bawah tanah terdalam di dunia. Di bawah tanah, laboratorium ini meliputi 16.404 kaki persegi (5.000 meter persegi) ruang, sementara di atas tanah fasilitas luar biasa berada pada (10.170 kaki persegi) sebagai bangunan dukungan sebanyak 3.100. Lab ini terletak di bawah tambang nikel dengan kedalaman 2 km. Luasnya juga tak tanggung-tanggung yaitu 5000 meter persegi.
Seperti IceCube, Neutrino Observatory Sudbury (SNOLAB) di Ontario, Kanada
mengamati fenomena angkasa jauh di bawah permukaan bumi. Penelitian di SNOLAB berfokus pada fisika astroparticle, termasuk pencarian kosmik materi gelap, neutrino matahari rendah energi dan supernova pencarian neutrino. Namun, para ilmuwan dari berbagai bidang lainnya, termasuk geofisika dan seismologi, juga menyatakan minatnya untuk bekerja di fasilitas ini sebab dapat berguna untuk para peneliti biologi tanah.
mengamati fenomena angkasa jauh di bawah permukaan bumi. Penelitian di SNOLAB berfokus pada fisika astroparticle, termasuk pencarian kosmik materi gelap, neutrino matahari rendah energi dan supernova pencarian neutrino. Namun, para ilmuwan dari berbagai bidang lainnya, termasuk geofisika dan seismologi, juga menyatakan minatnya untuk bekerja di fasilitas ini sebab dapat berguna untuk para peneliti biologi tanah.
3. Laboratorium Fisika Terbesar di Dunia – CERN, Jenewa, Swiss dan Perancis
CERN didirikan dengan tujuan mendukung kolaborasi antara ilmuwan dari negara yang berbeda. Saat ini, sebanyak 10.000 ilmuwan dan insinyur dari 113 negara yang berbeda menggunakan fasilitas tersebut. Selain itu laboratorium ini mempekerjakan hampir 2.400 staf secara fulltime dan 1.500 karyawan paruh waktu. Sejak didirikan pada tahun 1954, laboratorium ini sangat penting dan bahkan menjadi pemenang Penghargaan Hadiah Nobel dengan penemuan yang telah dibuat di pusat penelitian. Laboratorium ini juga bertanggung jawab pada perkembangan teknologi penting seperti World Wide Web.