Posted by : No_Name Sunday, March 20, 2016

MESOPOTAMIA

1.   Letak Geografis
Mesopotamia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Letak Mesopotamia berada di wilayah perlembahan yang terletak di antara dua sungai Tigris dan Eufrat. Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan sejahtera. Di luar daerah subur itu terbentang daerah-daerah gurun, antara lain Gurun Hamad dan Gurun Nafud. Di sebelah timur aliran sungai tersebut terdapat pegunungan Elbrus dan pegunungan Kurdistan.

2.  Penduduk, pemerintahan dan kebudayaannya
Wilayah Mesopotamia terdiri dari berbagai negara kota. Antara negara kota sering terjadi peperangan. Negara kota yang kuat membawahi Negara kota yang lainnya. Kepala Negara kota adalah seorang raja yang sekaligus sebagai kepala agama. Raja mengatur perekonomian dan memimpin pasukannya ke medan perang sehingga peranan seorang raja sangat besar artinya bagi kehidupan dan kelangsungan pemerintahan. Berikut bangsa-bangsa yang pernah ada dalam Mesopotamia.
a)     Bangsa Ubaid
Bangsa Ubaid merupakan bangsa pertama yang tinggal di Mesopotamia. Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani. Mereka menanam biji-bijian dengan memanfaatkan air sungai sebagai sarana irigasi pertanian ini dilakukan di daerah yang subur.

b)    Bangsa Sumeria
Kedatangan bangsa Sumeria di daerah Mesopotamia menghadapi berbagai bentuk rintangan alam, tetapi berhasil mereka atasi. Mereka bermata pencaharian sebagai petani yaitu dengan cara melanjutkan pertanian yang dilakukan oleh bangsa Ubaid. Namun, bangsa Sumeria memperbaharui sistem irigasi dengan membuat waduk-waduk agar ketika musim kemarau mereka tetap bisa melakukan pengairan ke ladang-ladang mereka. Bangsa Sumeria adalah bangsa yang pertama mendiami Mesopotamia. Daerah yang mereka tinggali mula-mula adalah rawa-rawa. Setelah dikeringkan, daerah tersebut menjadi pemukiman yang dihuni oleh kelompok masyarakat yang teratur. Bangsa Sumeria yang menempati daerah Mesopotamia mendirikan suatu kerajaan dengan pusat pemerintahannya terletak di kota Lagash dan selanjutnya di kota Uruk(Ur). Kekuasaan tertinnginya di penggang oleh seorang pendeta raja yang di sebut Patesi.
Kebudayaan bangsa Sumeria mempunyai nilai yang tinggi, antara lain :
a. Mengenal tulisan paku
b. Mengenal sistem penanggalan berdasarkan peredaran bulan dan matahari
c. Mengenal sistem hitungan yang didasarkan pada jumlah enam
d. Dapat membuat pakaian, perhiasan, tongkat dan cermin dari tembaga
e. Mata pencahariannya : bertani, beternak, dan berdagang

c)     Bangsa Akkadia
Memasuki tahun 2500 SM,kerajaan Sumeria berhasil dikalahkan oleh raja Akkadia yang bernama Raja Sargon. Raja Sargon yang menjadikan Agade sebagai ibukotanya. Bangsa Akkadia termasuk rumpun bangsa Semit yang berasal dari daerah padang pasir. Mereka bergerak dari daerah utara Mesopotamia. Walaupun bangsa Akkadia berhasil memenangkan perang tersebut, tetapi mereka mengambil dan meniru kebudayaan bangsa Sumeria. Bangsa Akkadia memuja banyak dewa. Mereka juga memiliki cerita – cerita dongeng tentang kepahlawanan, seperti cerita tentang Edopa, Etana dan Gilgamesh.

d)    Bangsa Babylonia lama
Kerajaan Babylonia didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babylonia. Kata Babylonia berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan.
Imperium Sargon pada tahun 1.720 SM dapat dikalahkan oleh bangsa Amorit yang termasuk rumpun Semit dari Jazirah Arab (sekarang Syiria). Bangsa Amorit ini kemudian mendirikan ibukota baru di Babylon, sehingga periode ini dikenal dengan nama Babylonia. Raja yang terkenal dan sangat berperan dalam perkembangan peradaban Babylonia adalah Raja Hammurabi. Sumbangan terbesar Raja Hammurabi terhadap peradaban dunia adalah Undang-Undang Hammurabi atau Kode Hukum Hammurabi. Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk. Agar dapat dibaca oleh masyarakat, maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan, misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan hukum itu sangat keras, contoh: “Jika sebuah rumah runtuh dan mengakibatkan seorang anak terbunuh, maka si pembuat rumah harus di bunuh karena dia memegang tanggung jawab”. Dengan demikian keteraturan masyarakat tercapai karena ketaatan pada hukum. Setelah Hammurabi meninggal dunia, kira-kira tahun 1900 SM Babylonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran tinggi di sebelah utara Mesopotamia.
Adapun Kebudayaan bangsa Babylonia lama antara lain:
a. Menciptakan undang-undang tertulis yang dipahatkan pada tugu batu
b. Mengenal ilmu pengetahuan Matematika
c. Mengenal ilmu Astronomi

e)     Bangsa Assyria
Bangsa Assyria yang tinggal di hulu sungai Eufrat dan sunga Tigris dapat mengalahkan kekuasaan bangsa Amorit atau Babylonia di bawah pimpinan Ashurballit pada tahun 1.350 SM. Muncullah kerajaan baru, yaitu kerajaan Assyria dengan ibu kota Nineveh. Bangsa Assyria adalah bangsa militer yang memerintah dengan menyebarkan rasa takut dengan melakukan kekejaman-kekejaman terhadap lawan-lawannya. Dengan keunggulan persenjataan, bangsa Assyria dapat menguasai seluruh Mesopotamia dan Mesir. Lambat-laun kerajaan Assyria semakin lemah dan kelemahan ini diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang di daerah Mesopotamia selatan yaitu bekas kekuasaan babylonia lama. Bangsa ini menyerang Assyria dan pada tahun 612SM , ibu kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga Assyria pun runtuh.
Kebudayaan yang dihasilkan bangsa Assiria antara lain:
a. Mendirikan perpustakaan yang bukunya terdiri dari lempengan-lempengan tanah liat yang telah ditulisi
b. Mengenal sistem astronomi
c. Mengenal ilmu Astrologi
d. Mengenal sistem perhitungan tahun (satu tahun 365 ¼ hari)
e. Menyempurnakan tulisan huruf paku

f)      Bangsa Babylonia Baru
Bangsa Khaldea dapat melepaskan diri dari kekuasaan bangsa Assyria dan membentuk imperium Babylonia baru karena masih beribu kota di Babylon. Peradaban Babylonia baru ini sebetulnya melanjutkan peradaban-peradaban sebelumnya terutama peradaban Babylonia lama.Raja yang pernah bekuasa di kerajaan Babylonia Baru ini adalah Raja Nabopalassar, Raja Nebukadnezar, Raja Nabonidus, dan Raja Belshazzar.  Imperium ini mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Raja Nebukadnezar II. Imperium ini berakhir pada tahun 530 SM, akibat dikalahkan oleh bangsa Persia yang mendapat bantuan dari bangsa Media.
Tampilnya suku bangsa Khaldea mengangkat kembali keperkasaan Babylonia yang dulu pernah jaya. Raja bangsa Khaldea yang terkenal adalah Nebukadnezar. Ia membangun kembali kota Babilon dan menjadikan kota tersebut sebagai ibukota sehingga disebut Babylonia Baru. Ada dua hal yang menarik di kota Babylonia yaitu menara Babel dan taman gantung. Menara babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi sebagai keindahan kota serta mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya yang akan menuju ke kota Babylonia.
Hal kedua yang menarik adalah pembuatan taman gantung yang dipersembahkan untuk isterinya.
Taman itu dibangun di atas bukit buatan. Tingginya 107 meter. Bentuknya berupa podium bertingkat yang ditanami pohon, rumput dan bunga-bungaan. Ada air terjun buatan berasal dari air sungai Eufrat yang dialirkan ke puncak bukit lalu mengalir melalui saluran buatan. Jika dilihat dari jauh seolah-olah taman itu menggantung, suatu pemandangan yang sangat menakjubkan.
Kebudayaan yang dihasilkan bangsa Babylonia Baru antara lain:
a. Membangun jembatan
b. Membuat tamantaman bergantung
c. Membuat menara Babylon
d. Mengenal ilmu Astronomi

g)     Bangsa Persia
Dibawah pimpinan Cyrus berdiri Kerajaan Persia, berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan Babylonia Baru dan daerah Asia Kecil. Pada tahun 530 SM, Raja Cyrus menguasai sebagian dari daerah India bagian barat. Namun dalam pertempuran melawan bangsa Tura, Raja Cyrus terbunuh. Ia digantikan oleh anaknya yang bernama Cambysses.
Raja Cambysses berhasil mengembalikan ketenteraman di dalam negeri. Bahkan pada tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir.
Setelah Raja Cambysses meninggal ia digantikan oleh Raja Darius. Raja Darius juga disebut dengan nama Darius Hytaspes. Dibawah pemerintahannya, kerajaan Persia mencapai masa kejayaannya. Pada masa ini dibangun istana yang megah dan indah di kota Susa. Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga untuk memasuki istana tersebut. Ketika Iskandar Zulkarnaen menyerang kerajaan Persia, sebagian besar dari istana-istana kerajaan itu dihancurkan dan dibumihanguskan.

3.  Pertanian dan perairan
Pada musim hujan (dari bulan Oktober-April) di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua sungai itu. Air menggenangi daerah di sepanjang aliran sungai dan setelah surut meninggalkan Iapisan lumpur yang sangat subur. Di daerah-daerah itulah masyarakat hidup dengan bercocok tanam atau bertani.
Bangsa-bangsa di Mesopotamia sudah mampu menanggulangi masalah banjir, dan memanfaatkan airnya untuk keperluan pertanian. Caranya ialah membuat sistem pengairan yang baik. Bendungan dibangun dan telaga buatan digali untuk menyalurkan dan menyimpan air yang berlebihan di masa banjir.

4.  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sejak didiami oleh bangsa Sumeria (tahun 300 SM), Peradaban Mesopotamia telah memperlihatkan keunggulan di bidang pengetahuan dan teknologi. Keunggulan tersebut tampak dalam :
·          Bidang Arsitektur
Orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana. Bangunan utamanya terbuat dari batu bata tanah liat. Setiap bangunan didirikan menurut model yang dinamakan ziggurat. Kiranya Model Bangunan seperti ini mengandung makna religious. Itulah sebabnya model ziggurat paling tampak pada bangunan kuil di pusat kota.
·          Kemampuan Mengolah Logam
Mereka membuat cermin,tongkat – tongkat, kapak dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga sudah pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas.
·          Bidang ilmu Pengetahuan
Ashurbanipal, Pemimpin Assyria, membagun perpustakaan tertua di Dunia.
·          Taman Gantung dibangun oleh Bangsa Khaldea semasa Kerajaan Babylonia.



5.  Aksara
Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku (Cuneiform atau huruf baji). Huruf-huruf paku itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum itu disebut dengan Undang-undang Hammurabi (Codex Hammurabi).  

6.     Penanggalan/Kalender
Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggaian atau sistem kalender, yang dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim berguna untuk menentukan saat yang tepat dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya, baik untuk bercocok tanam, perdagangan, dan sebagainya.
Untuk mempermudah memahami pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim,, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik. pembagian waktu terus dikembangkan ke dalam bentuk yang lebih khusus melalui sistem penanggalan atau sistem kalender, yaitu 24 jam menjadi 1 hari, 30 hari menjadi 1 bulan, dan 12 bulan menjadi 1 tahun.

7.     Perekonomian
Kedudukan wilayah bangsa Sumeria sangat strategis untuk perdagangan, karena terletak antara Laut tengah dan lembah Sungai Shindu yang telah ramai hubungan dangangnya. Oleh karena itu, di daerah Sumeria di temukan barang-barang yang di hasilkan dari daerah lembah Sungai Shindu dan sebaliknya barang-barang dari Mesopotamia juga ditemukan di daerah lembah Sungai Shindu.

8.     Tata Kota
Masyarakat Mesopotamia sudah bisa membangun kota-kota sengan perencanaan tata kota. Kota kota yang di bangun sudah teratur, seperti penempatan bangunan rumah atau gedung gedung yang teratur rapi, jalan jalan lurus dan lebar, serta di pinggir jalan terdapat selokan air. Rumah rumah atau gedung gedung dibangun  dengn menggunakan batu bata merah.

9.     Kepercayaan
Berkembangnya kepercayaan di Mesopotamia berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria memuja dewa-dewa yang menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi), dan Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Samas (Dewa Matahari), dan Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara).

Untuk memajukan pertanian bangsa Sumeria menyambahkan Tammuz(Dewa tumbuh-tumbuhan). Dewa yang sangat ditakuti oleh bangsa Sumeria adalah Dewa Ereskigal, yaitu dewa perempuan yang menguasai maut dan bertahta di “daerah hilang”. Dewa yang memiliki peranan penting dalam kepercayaan bangsa Sumeria adalah dewa yang berhubungan dengan terciptanya dunia, yaitu Dewa Marduk. Dewa Marduk telah berhasil membinasakan Dewa Tiamat (Dewa yang menguasai air). Dewa Marduk adalah lambang usaha bangsa Sumeria di dalam menciptakan daerah pertanian.
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia , berkembanglah ajaran agama Persia. Kitab suci Awesta ini merupakan firman dari dewa yang maha kuasa dan dengan perantaraan nabi di turunkan kepada bangsa Persia. Kitab suci Awesta juga di sebut dengan Zend Awesta. Zend Awesta  berarti awesta yang diterangkan, karena Zend berarti keterangan dari orang tua atau nabi.
Bangsa Persia memuja Dewa Ahura Mazda (kebaikan) yang bermusuhan dengan Dewa Angro Mainyu (dewa kejahatan). Permusuhan kedua dewa terjadi baik di dunia maupun di alam baka. Antar tahun 1000-700 SM agama Persia diperbaharui oleh seorang nabi yang bernama Zarathustra (Zoroaster).
Di masyarakat bangsa Sumeria terdapat kepercayaan, bahwa manusia sesudah mati akan hilang. Hal ini dijelaskan dalam cerita Gilgamesh. Cerita itu pada hakekatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia ini tidak ada.

10.  Peninggalan Kebudayaan
·     Seni Bangunan
Keindahan Kota Babylonia disebabkan adanya sebuah jembatan yang besar dan merupakan Jembatan tertua di dunia. Di beberapa tempat didirikan taman taman yang bagus dan indah di atas bukit bukit buatan. Taman itu dikenal dengan taman Begantung (The Hanging Garden).
·     Ilmu Hitung
Bangsa Sumeria telah dapat menghitung, bahwa satu tahun terdiri dari 354 hari atau 360 hari. Bangsa Mesopotamia telah menggunakan hitungan perenam puluhan, misalnya satu jam sama dengan enam puluh menit, satu menit sama dengan enam puluh detik dan lain sebagainya. Begitu pula lingkaran mempunyai 360 derajat berhasil ditemukan oleh bangsa Sumeria.
·    Bangunan Kuil
Masyarakat Mesopotamia memuja dikuil-kuil para dewa. Kuil- kuil tempat pemujaan para dewa dibuta lebih tinggi dari tempat rumah penduduk. Kuil tempat pemujaan para dewa itu berbentuk ziggurat
·        
se     Sekian Informasi dari Saya, Semoga bermanfaat ya gan!!! ^_^ , Tunggu postingan lainnnya ya.. tetap di The Information dahh... 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Total Pageviews

Popular Post

Followers

- Copyright © 2013 the information ^_^ -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -